Puisi tentang air mata rindu
Air mata rindu, begitu dalam, Seperti pancaran sinarnya mentari, Menggetarkan kalbu yang terpenjara, Dalam rerindu yang tidak terucap. Karya Pitteriah Abdullah, nyanyian asa, Dengan kata-kata yang terukir puitis, Menyentuh jiwa yang gelisah, Antara kehadiran dan kepergian. Dalam angan dan lamunan yang tersembunyi, Air mata rindu mengalir deras, Seolah menjadi bait-bait puisi, Yang menggugah perasaan yang terpendam. Seperti air yang mengalir di mata, Air mata rindu menetes tanpa henti, Memancarkan kerinduan yang dalam, Sebagai cerminan cinta yang bersemi. Air mata rindu, pesona yang abadi, Melintasi batasan waktu dan ruang, Mengikat hati yang terjebak dalam relung, Menyatukan jiwa yang terbagi. Dalam gemuruh puisi yang melantun, Air mata rindu menjadi simbol pengharapan, Merentangkan sayap-sayap cinta, Melayani dan hening dalam hati. Sedalam samudra yang tak terhingga, Air mata rindu memecah keheningan, Mengungkapkan rasa yang tak terucapkan, Menyampaikan pesan yang tersembunyi. Seperti cinta yang mengalir tanpa henti, Air mata rindu mengalun mengisi ruang, Menyirami bumi yang kering dan gundah, Sebagai sangkar jiwa yang spektakuler. Dalam detak jantung dan hembusan napas, Air mata rindu mengaduk-aduk perasaan, Mengajak untuk bermimpi dan mengejar, Rindu yang tumbuh, mengukir kenangan. Dalam senandung indah puisi itu terpahat, Rona hati yang tak terperi, Menyemai kasih yang tak terucapkan, Dalam ketenangan hati yang tak tergoyahkan. Air mata rindu, aliran yang mengalir, Menyembuhkan luka-luka yang tak berujung, Memeluk jiwa yang rapuh dan terluka, Memberi harapan dan kehangatan yang kekal. Seperti air yang mengalir di air mata, Rindu yang tak pernah padam dan berakhir, Ia mampu menghantarkan kita ke sebuah dunia, Di mana hanya cinta yang selalu bersinar. Air mata rindu, puisi yang tak berhenti, Menyirami jiwa, membangkitkan semangat, Melukiskan keindahan yang abadi, Pada setiap relung hati yang tersembunyi. Dalam keheningan yang mendalam, Air mata rindu menemani malam, Mengalun syahdu dengan nyanyian diam, Sebagai penghibur jiwa yang terpanggil. Air mata rindu, keindahan yang teramat, Seperti bunga yang mekar serupa senja, Ia meresap dalam jiwa yang tersesat, Menyinari jalan menuju keyakinan yang abadi. Terimakasih telah membaca puisi ini, Semoga air mata rindu menghiasi hidupmu, Menyirami jiwa dan hati yang terpaut, Dalam perjalanan menuju cinta yang tak pernah pudar.
Itu Matahari Ku: Air Mata Rindu Karya Pitteriah Abdullah

itumatahariku.blogspot.com
rindu ku matahari itu sinopsis abdullah kicaps
Posting Komentar untuk "Puisi tentang air mata rindu"