Puisi tentang air mataku menetes
Air mataku menetes, jatuh bagai embun pagi
Hening menyapa, di bawah sinar mentari
Biarkan ku ceritakan, dalam bait-bait indah
Kisah pilu ini, tentang bengkel narasi yang terhampar
Di sana, air mataku mengalir deras
Menari-nari di pipiku, membentuk aliran kehidupan
Terpantul dalam gambar, di dalam lensa sang fotografer
Seperti senja yang memudar, tapi tetap dalam kenangan
Di bengkel narasi, cerita-cerita tergantung di udara
Mengisi ruang, mengalun seperti melodi yang memesona
Air mataku bergabung dengan derap duka di sana
Bersama suara-suara, yang tak berujung berlanjut
Dalam setiap air mata yang jatuh, terpancar penderitaan
Menggeser hati dan pikiran, menguak misteri kehidupan
Tak jarang, air mataku menetes bersama tinta pena
Mewujudkan cerita-cerita yang abadi, dalam makna dan perasaan
Bengkel narasi membangun dunia yang mencerminkan diri
Sebagai penulis, aku terjalin dengan kata-kata yang berdiam diri
Terlena dalam keheningan, menemukan suara dalam kesenyapan
Aku mencari cerita-cerita, yang tak akan pernah pudar
Di setiap foto yang diabadikan, ada kehidupan yang tersirat
Raut bahagia, tangisan, kesedihan, semuanya terekam dalam kerangka
Sebuah momen yang ditangkap, menjadi saksi bisu
Air mataku ikut serta merasakan, dalam setiap emosi yang tercipta
Air mataku menetes, mengalir seperti sungai yang tak pernah surut
Mereka menceritakan kisah-kisah, yang tak bisa diucapkan kata-kata
Tenteram mengalir menuju relung hati, merindu kehangatan
Di bengkel narasi, setiap tetesan memiliki tempat tersendiri
Bertahun-tahun telah berlalu, bengkel narasi tetap mengemuka
Seperti sinar matahari yang tak pernah lelah bersinar
Air mataku masih mengalir, mengiringi perjalanan panjang
Menyambut setiap cerita baru, dalam belahan jiwa yang enam persada
Air mataku menetes, menjadi satu dengan bengkel narasi
Sebagai penulis, aku menyatu dengan kesedihan dan kegembiraan
Dalam setiap tulisan yang tercipta, jiwa dan rasa menyusup
Sebuah perjalanan panjang, yang tak akan pernah berakhir
Air Mataku Menetes Di Bengkel Narasi - Bengkel Narasi

bengkelnarasi.com
bengkel narasi mataku
Posting Komentar untuk "Puisi tentang air mataku menetes"